Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang juga petahana wakil gubernur Jabar blak-blakan saat bincang-bincang dengan Alfito Deannova di CNN Indonesia.
Alfito: Bagaimana apabila polarisasi di DKI berimbas ke Jawa Barat terkait dengan Kebhinekaan?
Deddy Mizwar: Siapa yang mengatakan kita menghadapi masalah kebhinekaan? Tidak ada itu. Yang ada hanyalah akibat seseorang menyinggung perasaan sebagian besar ummat Islam Indonesia. Sudah dihukum, seharusnya selesai. Tapi yang terjadi digiring kita pada masalah kebhinekaan. Itu hanyalah akibat orang yang ketakutan. Nyatanya tidak ada etnis cina yang dipinggirkan, tidak ada gereja yang dibakar, dimana masalah kebhinekaan itu?
Alfito: Menjadi anomali di DKI kemarin adalah ketika keberhasilan ditunjukkan dengan tingkat kepuasan petahana tinggi tapi elektabilitas rendah, bagaimana Pak Wagub menilai?
Deddy Mizwar: Keberhasilan DKI seperti apa?
Alfito: Menurut survei.
Deddy Mizwar: Survei yang mana? Siapa yang disurvei? Setahu saya tingkat keberhasilan Pemda itu dilihat dari tiga aspek, WTP dari BPK, tingkat penyerapan anggaran dari Kemenpan RB dan penilaian Kemendagri. DKI tidak mendapatkan ketiganya.
Jawa Barat dapatkan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK, tingkat penyerapan tinggi diatas 80%, DKI terendah se-nasional kurang dari 60%, warga dirugikan, penilaian dari Kemendagri DKI CC rendah sekali, Jawa Barat A, selangkah lagi sempurna. Jadi keberhasilan itu harus bisa dibuktikan bukan sekedar survei.
Deddy Mizwar juga menegaskan kekuasaan "hanyalah" sarana untuk memperluas lahan amal kita, meningkatkan kualitas ibadah kita. Misalkan sebagai aktor film hanya bisa menolong 100-200 orang, dengan jabatan gubernur bisa membantu jutaan orang.
"Kekuasaan bukan tujuan tapi hanya alat untuk meluaskan amal," tegas Jenderal Naga Bonar.
Kereeeennnn pisan inih !!!
[Berikut selengkapnya VIDEO bincang-bincang Deddy Mizwar di CNN Indonesia]
Sumber : Deddy Mizwar : Kekuasaan Bukan Tujuan, Namun Sarana Untuk Memperluas Amal Kita
Tag : Smart Detox Synergy
EmoticonEmoticon