Baru-baru ini beredar sebuah video mengenai ojek dengan tarif termahal di Indonesia yang mencapai hingga Rp 700.000. Sebagai perbandingan, tiket pesawat Jakarta-Bali (Citilink dan Air Asia) saja untuk saat ini hanya berkisar di harga 500-an ribu Rupiah.
Sedangkan jasa ojek dengan harga selangit tersebut dibayarkan untuk melintasi jalan berlumpur menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Video yang kini menjadi viral dan telah beredar luas di media sosial tersebut praktis menuai berbagai tanggapan dari netizen.
Pasalnya, kondisi jalan yang berlumpur ini sudah dibiarkan selama puluhan tahun, bahkan sejak Indonesia merdeka, jalan tersebut tak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah. Mengutip laporan Regional.Kompas.com, Minggu (25/03/2018), warga yang tinggal di Kecamatan Seko harus memodifikasi motornya menjadi trail agar bisa melalui jalan berlumpur dan berkubang.
Rupanya tak hanya jalanan yang berlumpur saja. Warga yang tinggal di Kecamatan Seko dan ingin membeli kebutuhan pokok juga harus mendaki gunung dan melewati beberapa anak sungai terlebih dahulu. Tampak pada video yang beredar di medsos, warga Luwu Utara yang membeli kebutuhan pokok harus menempuh perjalanan hingga dua hari. Itu pun warga harus membiasakan diri untuk bermalam di tengah perjalanan.
Merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Luwu Utara, Kecamatan Seko mempunyai 2 desa di sana. Letaknya berada di Pegunungan Kambuno yang berada 2.985 meter di atas permukaan laut. Sejak dahulu, masyarakat Seko menggantungkan hidupnya dengan bertani, berkebun dan beternak kerbau.
Daerah ini juga dikenal sebagai kawasan penghasil kopi terbaik, baik untuk jenis kopi robusta maupun arabika. Menuju ke Kecamatan Seko, dari Kecamatan Masamba, warga terbiasa menggunakan transportasi motor ojek walaupun pemerintah telah membangun fasilitas bandara perintis yang berada di pusat Kecamatan Seko. Jadwal penerbangan yang hanya dua kali seminggu serta tak berlangsung normal membuat moda transportasi pesawat bukanlah pilihan bagi warga di sana.
Selain itu, hanya maksimal 24 orang saja yang bisa diangkut oleh pesawat tersebut. Alhasil, warga harus membeli tiket jauh-jauh hari sebelum rencana penerbangan. Ada pun untuk tarif tiket Masamba-Seko dibanderol sebesar Rp 180.000.
Kendati lebih mahal, ojek seharga Rp 600.000 terpaksa menjadi pilihan mereka karena frekuensinya yang lebih sering. Sebagai perbandingan, tiket pesawat Jakarta-Bali (Citilink dan Air Asia) saja untuk saat ini hanya berkisar di harga 500-an ribu Rupiah. Hal ini tentu berbanding kontras dengan biaya penggunaan ojek di Kecamatan Seko.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh salah seorang warga Kecamatan Seko, Ullang yang dikonfirmasi lewat telepon selularnya menuturkan, kondisi jalan di Kecamatan Seko tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah. Dia berharap, Pemerintah bisa memperbaiki pembangunan jalanan di Kecamatan Seko.
“Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, tapi jalanan di Kecamatan Seko tidak pernah diperbaiki. Kami warga terpencil makin tersingkirkan dengan kondisi fasilitas yang tidak pernah diperbaiki,” ujar Ullang.
Ullang menambahkan, kondisi di Kecamatan Seko bukan hanya melalui kubangan lumpur saja tapi juga harus melewati medan berat lainnya seperti menanjaki gunung dan melewati beberapa anak sungai. Terkadang saking terjalnya kondisi jalan yang ada, mau tak mau pengendara dan penumpang harus saling bantu mendorong motor dari jebakan lumpur.
“Paling cepat kami tiba di Perkampungan Seko, itu 8 jam dari pangkalan ojek Sabbang, namun tidak jarang kami harus menginap di tengah perjalanan kalau turun hujan. Itu tarif ojeknya Rp 700.000,” tukasnya menceritakan.
Lebih lanjut Ullang mengungkapkan, rata-rata motor ojek di Kecamatan Seko merupakan motor modifikasi. Yang asalnya hanya motor bebek kebanyakan dimodifikasi bentuknya menjadi mirip motor trail serta menggunakan ban radial, seperti yang dilansir dari reportase Intisari.Grid.ID.
“Tarif ojek di Seko menjadi tarif ojek termahal di Indonesia. Bayangkan saja, sekali naik ojek penumpang dikenakan tarif Rp 600.000 hingga Rp 700.000. Tarif yang dipatok untuk penumpang tergantung dari melihat kondisi cuaca. Jika dalam kondisi normal, tarif ojeknya seharga Rp 600.000. Namun, saat kondisi cuaca buruk, hujan, tarifnya naik Rp 700.000,” pungkasnya.
Sumber : Inilah Ojek Termahal, Tarifnya Lebih Tinggi dari Tiket Pesawat Jakarta-Bali
Tag :
Smart Detox Synergy
Home Decoration Ideas
Home Furniture Decoration Ideas
Home Decoration Gallery
Best Home Decoration Interior
Home Interior Ideas
Living Room Gallery
Home Furniture Gallery
EmoticonEmoticon